Selamat Datang di Nuansametro.co.id
Selamat datang di nuansametro.co.id, portal informasi terpercaya yang menyajikan berita terkini dan mendalam dari berbagai belahan dunia. Kali ini, kami akan mengupas tuntas tentang stress menurut definisi WHO 2020, dampaknya terhadap kesehatan mental, dan cara mengatasinya. Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Pendahuluan
Stress merupakan respons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam atau menuntut. Di era modern yang serba cepat dan penuh tekanan, stress telah menjadi momok yang mengancam kesehatan mental banyak orang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stress adalah respons fisiologis dan psikologis yang terjadi ketika individu merasa bahwa tuntutan dari lingkungan melebihi sumber daya mereka untuk mengatasinya.
Stress dalam tingkat yang wajar dapat memotivasi individu untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan. Namun, stress yang berkepanjangan atau intens dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik individu.
Oleh karena itu, memahami stress secara mendalam sangat penting untuk mencegah dan mengelola dampak negatifnya. WHO telah memberikan definisi komprehensif tentang stress pada tahun 2020, yang menjadi acuan bagi para profesional kesehatan mental dan peneliti di seluruh dunia.
Apa Itu Stress Menurut WHO 2020?
WHO mendefinisikan stress sebagai suatu respons fisik dan psikologis yang terjadi ketika seseorang merasa tuntutan dari lingkungan melebihi kemampuannya untuk mengatasinya.
Stress melibatkan aktivasi sistem saraf simpatik, pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin, dan perubahan fisiologis lainnya seperti peningkatan detak jantung dan pernapasan.
Respon stres ini dirancang untuk mempersiapkan tubuh menghadapi bahaya yang mengancam. Namun, dalam konteks kehidupan modern, stress sering kali dipicu oleh faktor-faktor yang tidak mengancam nyawa, seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau konflik hubungan.
Pengertian Stress Menurut WHO 2020
WHO mengidentifikasi dua jenis stress utama berdasarkan durasinya:
1. Stress Akut: Stress akut merupakan respons jangka pendek terhadap suatu peristiwa atau situasi yang mengancam yang memicu respons “lawan atau lari”. Setelah ancaman berlalu, tubuh kembali ke keadaan normal.
2. Stress Kronis: Stress kronis merupakan stress yang berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor berkelanjutan seperti kemiskinan, pengangguran, atau masalah kesehatan yang kronis.
Sejarah Stress Menurut WHO 2020
Konsep stress telah berevolusi dari waktu ke waktu, dan definisi WHO 2020 merupakan hasil dari penelitian dan pemahaman yang terus berkembang.
Konsep awal stress pertama kali diperkenalkan oleh ahli fisiologi Kanada Hans Selye pada tahun 1936. Selye mendefinisikan stress sebagai respons tubuh terhadap tuntutan apa pun, baik itu fisik, mental, atau emosional.
Pada tahun 1970-an, para peneliti mulai membedakan antara dua jenis stress, yaitu stress akut dan stres kronis. Penelitian selanjutnya mengidentifikasi peran sistem saraf simpatis dan hormon stres dalam respons stres.
Definisi WHO 2020 menggabungkan pemahaman terkini tentang stress, menekankan peran persepsi individu tentang tuntutan lingkungan dan sumber daya mereka untuk mengatasinya.
Fungsi dan Peran Stress Menurut WHO 2020
Stress memiliki fungsi adaptif dalam membantu individu mengatasi tantangan dan bahaya. Dalam tingkat yang wajar, stress dapat:
1. Memotivasi dan Memfokuskan: Stress dapat memotivasi individu untuk bertindak dan fokus pada tugas yang ada, terutama dalam situasi darurat yang mengancam nyawa.