Menurut Bentuknya, Hukum Terbagi Menjadi Dua: Yuk, Kenali!

Kata Pengantar

Selamat datang di nuansametro.co.id, sumber informasi tepercaya Anda. Hari ini, kita akan membahas topik menarik mengenai hukum dan bagaimana bentuknya membagi hukum menjadi dua kategori yang berbeda.

Pendahuluan

Hukum merupakan seperangkat aturan dan prinsip yang mengatur perilaku masyarakat dalam suatu wilayah tertentu. Aturan-aturan ini dibuat dengan tujuan untuk menjaga ketertiban, melindungi hak-hak individu, dan memastikan keadilan. Berdasarkan bentuknya, hukum dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu hukum tertulis dan hukum tidak tertulis.

Hukum tertulis adalah hukum yang secara jelas dinyatakan dalam bentuk peraturan perundang-undangan, seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan pengadilan. Hukum tertulis mudah dikenali dan dipahami karena dikodifikasikan dalam dokumen yang dapat diakses oleh publik.

Di sisi lain, hukum tidak tertulis adalah hukum yang tidak dinyatakan secara eksplisit dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Hukum ini biasanya berkembang dari kebiasaan, adat istiadat, dan keputusan pengadilan yang dianut dan diikuti oleh masyarakat. Hukum tidak tertulis lebih fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan sosial.

Kedua bentuk hukum ini memainkan peran penting dalam mengatur masyarakat. Hukum tertulis memberikan kepastian dan prediktabilitas, sementara hukum tidak tertulis memberikan fleksibilitas dan keadilan dalam situasi yang tidak tercakup dalam peraturan perundang-undangan.

Pengertian Hukum Tertulis

Sumber Hukum Tertulis

Hukum tertulis bersumber dari lembaga negara yang berwenang, seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Badan legislatif membuat undang-undang, badan eksekutif membuat peraturan pemerintah, dan badan yudikatif membuat keputusan pengadilan yang menjadi yurisprudensi.

Ciri-Ciri Hukum Tertulis

Hukum tertulis memiliki beberapa ciri khas, antara lain:

  • Dinyatakan secara jelas dan tertulis dalam dokumen.
  • Mudah dikenali dan dipahami oleh publik.
  • Mengikat seluruh masyarakat tanpa terkecuali.
  • Ditetapkan melalui proses formal oleh lembaga negara.

Jenis-Jenis Hukum Tertulis

Hukum tertulis terdiri dari berbagai jenis, antara lain:

  • Undang-Undang (UU)
  • Peraturan Pemerintah (PP)
  • Peraturan Presiden (Perpres)
  • Keputusan Menteri (Kepmen)
  • Yurisprudensi

Pengertian Hukum Tidak Tertulis

Sumber Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, dan keputusan pengadilan yang dianut dan diikuti oleh masyarakat. Kebiasaan dan adat istiadat yang telah berkembang dalam jangka waktu yang lama dapat menjadi hukum tidak tertulis.

Ciri-Ciri Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis memiliki beberapa ciri khas, antara lain:

  • Tidak dinyatakan secara eksplisit dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
  • Bersifat fleksibel dan dapat beradaptasi dengan perubahan sosial.
  • Ditegakkan oleh masyarakat melalui sanksi sosial.
  • Sulit untuk dikenali dan dipahami.

Jenis-Jenis Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis terdiri dari berbagai jenis, antara lain:

  • Kebiasaan
  • Adat istiadat
  • Yurisprudensi tidak mengikat
  • Doktrin

Sejarah Hukum Tertulis dan Hukum Tidak Tertulis

Hukum Tertulis

Hukum tertulis pertama kali muncul pada peradaban kuno seperti Mesopotamia, Mesir, dan Yunani. Kode Hammurabi, yang disusun pada tahun 1750 SM, merupakan salah satu contoh awal hukum tertulis. Seiring waktu, hukum tertulis berkembang dan menjadi lebih kompleks, terutama di era modern.

Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis lebih tua dari hukum tertulis dan berkembang secara alami dalam masyarakat. Kebiasaan dan adat istiadat yang dianut oleh suatu masyarakat menjadi hukum tidak tertulis yang mengatur perilaku anggotanya.

Fungsi dan Peran Hukum Tertulis dan Hukum Tidak Tertulis

Fungsi Hukum Tertulis

Hukum tertulis memiliki beberapa fungsi penting dalam masyarakat, antara lain:

  • Memberikan kepastian hukum.
  • Melindungi hak-hak individu.
  • Menjaga ketertiban dan keamanan.
  • Mengatur hubungan antar individu dan kelompok.

Fungsi Hukum Tidak Tertulis

Hukum tidak tertulis juga memainkan peran penting dalam masyarakat, antara lain:

  • Melengkapi hukum tertulis dalam situasi yang tidak tercakup dalam peraturan perundang-undangan.
  • Memberikan fleksibilitas dan keadilan dalam situasi yang kompleks.
  • Menjaga tradisi dan nilai-nilai sosial.
  • Mempengaruhi interpretasi hukum tertulis.

Tabel Jenis-Jenis Hukum

Kategori Jenis Sumber Ciri-Ciri
Hukum Tertulis Undang-Undang (UU) Lembaga Legislatif Ditetapkan melalui proses formal, mengikat seluruh masyarakat
Peraturan Pemerintah (PP) Lembaga Eksekutif Ditetapkan oleh Presiden, menguatkan atau melaksanakan UU
Peraturan Presiden (Perpres) Lembaga Eksekutif Ditetapkan oleh Presiden, mengatur hal-hal teknis
Keputusan Menteri (Kepmen) Lembaga Eksekutif Ditetapkan oleh Menteri, mengatur hal-hal teknis dalam lingkup kementerian
Yurisprudensi Lembaga Yudikatif Keputusan pengadilan yang menjadi pedoman hukum
Hukum Tidak Tertulis Kebiasaan Masyarakat Praktik yang dilakukan secara terus-menerus dalam waktu yang lama
Adat Istiadat Masyarakat Aturan yang diwarisi turun-temurun dan dianut oleh suatu kelompok masyarakat
Yurisprudensi Tidak Mengikat Lembaga Yudikatif Keputusan pengadilan yang tidak mengikat secara hukum, tetapi dapat memengaruhi interpretasi hukum
Doktrin Ahli Hukum Pendapat atau teori hukum yang diakui oleh sebagian besar ahli hukum

Kesimpulan

Hukum sangat penting untuk mengatur perilaku masyarakat dan menjaga ketertiban. Menurut bentuknya, hukum terbagi menjadi dua jenis: hukum tertulis dan hukum tidak tertulis. Hukum tertulis memberikan kepastian dan prediktabilitas, sementara hukum tidak tertulis memberikan fleksibilitas dan keadilan. Kedua bentuk hukum ini saling melengkapi dan memainkan peran penting dalam menegakkan keadilan dan ketertiban di masyarakat.

Memahami bentuk-bentuk hukum ini sangat penting bagi setiap warga negara. Hal ini memungkinkan kita untuk memahami hak dan kewajiban kita, serta membuat keputusan yang bijak dalam berinteraksi dengan orang lain dan lembaga hukum. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang adil, tertib, dan sejahtera.

Kami harap artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau komentar, silakan hubungi kami melalui email di [email protected].

Kata Penutup

Nuansametro.co.id selalu berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat, relevan, dan terpercaya kepada pembaca kami. Kami percaya bahwa dengan meningkatkan kesadaran hukum di masyarakat, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Terima kasih telah membaca, dan sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya!

Pos terkait