Sejarah Kerajaan Kediri

Kerajaan panjalu atau lebih sering di kenal dengan kerajaan kediri adalah bagian dari kerajaan mataram kuno. letaknya berada di tepi sugai berantas kabupaten jawa timur, kerajaan kediri memiliki corak condong ke ajaran agama hindu.

Sejarah Kerajaan Kediri

Kerajaan panjalu atau lebih sering di kenal dengan kerajaan kediri adalah bagian dari kerajaan mataram kuno. letaknya berada di tepi sugai berantas kabupaten jawa timur, kerajaan kediri memiliki corak condong ke ajaran agama hindu. awal berdirinya kerajaan kediri di prediksi pada seitar tahun  1042-1222.

Pada awal pemerintahan raja airlangga wilayah kerajaan kediri di bagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerajaan kahuripan pada tahun 1041M oleh seorang empu Bharada. kemudian nama kerajaan tersebut menjadi Panjalu dan jenggala, kedua kerajaan ini di batasi oleh sebuah Gunung yaitu Gunung kawi dan sungai Brantas.

Menurut Prasasti sejarah Sirah keting pada tahun 1104M ada seorang raja bernama Sri Jayawarsa yang dianggap raja pertama Kediri. kerajaan kediri sangat terkenal dalam hal akses pelayaran karena letaknya yang ada di dekat sungai berantas, namun perlu di ketahui bahwa kerajaan kediri mengalami sebuah konflik sepeninggal Raja Airlangga.

Nama - Nama Raja Di Kerajaan Kediri

  • Shri Jayawarsa Digjaya Shastraprabhu
  • Shri Kameshwara
  • Prabu Jayabaya
  • Prabu Sarwaswera
  • Prabu Kroncharyadipa
  • Srengga Kertajaya
  • Kertajaya

Kehidupan Ekonomi Di Kerajaan Kediri

Dalam catatan-catatan sejarah Cina, Kerajaan Kediri digambarkan sebagai sumber utama beras yang melimpah. Namun, daya tarik perdagangan dari Kediri tidak berhenti pada gandum saja; di antara harta benda yang mereka tawarkan terdapat emas berkilau, perak berharga, daging yang melambungkan selera, kayu cendana yang memikat, pinang yang menakjubkan, serta gerabah unik. Menariknya, dalam dunia perdagangan, Kediri telah mengadopsi mata uang yang mengkilap dan bernilai tinggi, yaitu koin emas, sebagai alat tukar yang sah. Sebagai pusat yang strategis, Kerajaan Kediri menjadi oasis perdagangan yang mendominasi persimpangan antara jalur perdagangan dari Indonesia Timur hingga Barat. Dan yang lebih menakjubkan lagi, dalam upaya membiayai infrastruktur dan pelayanan kepada warganya, Kerajaan Kediri menjalankan sistem perpajakan yang didasarkan pada hasil-hasil tani yang melimpah.

Kehidupan Sosial Kerajaan Kediri Pada Masanya

Melalui pandangan yang terpahat dalam Kitab Ludhaka, Kerajaan Kediri mempersembahkan sistem kasta yang berbeda dengan akar yang tak tergoyahkan pada garis keturunan, seperti yang sering kita kenal dalam budaya Hindu. Di sini, sorotan tertuju pada perbuatan dan perilaku sebagai fondasi utama sistem kasta Kediri yang tak ternilai.

Masa Kejayaan Kerajaan Kediri

Momentum puncak keemasan bagi Kerajaan Kediri terbentang dalam jangka waktu pemerintahan Jayabaya. Sosok yang mengenakan mahkota pada masa itu bukan hanya seorang raja, namun seorang nabi politik yang memiliki kemampuan mengungkap misteri masa depan lewat karyanya, Jangka Jayabaya. Jayabaya adalah pionir visi yang melampaui masa kini, dan warisannya dalam bentuk prediksi yang mencengangkan akan selalu menjadi peta yang membimbing perjalanan sejarah.

Keruntuhan Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri, pada catatan sejarah, digambarkan sebagai kerajaan yang merosot ke titik terendah pada tahun 1222, ketika pemerintahan yang berkuasa adalah Raja Kertajaya. Sosok Kertajaya dicirikan oleh kekejaman yang luar biasa, seorang penguasa yang dengan bangga menyatakan bahwa hanya Dewa Siwa yang setara dengan dirinya. 

Tindakan kontroversialnya termasuk mencampuri urusan agama dengan memaksa para Brahmana untuk memberikan penghormatan seakan-akan ia adalah seorang dewa. Melalui bantuan dan perlindungan Ken Arok, para Brahmana akhirnya mendukungnya untuk memulai pemberontakan yang terkenal dengan sebutan Perang Ganter. Keberhasilan gemilang Ken Arok di medan perang akhirnya membawa keruntuhan bagi Kerajaan Kediri, dan dari kekacauan itu muncul kekuasaan baru yang dikenal sebagai Tumapel atau Kerajaan Singasari.

Peninggalan Kerajaan Kediri

Berikut adalah peninggalan Kerajaan Kediri
Situs Tondowongso menghadirkan keajaiban Arca Dewa Siwa Catur Muka sebagai puncaknya. Lalu, Prasasti Sirah Keting menjadi jendela yang membuka pandangan tentang kebijaksanaan Raja Jayawarsa dalam memberikan hadiah kepada rakyat.

Prasasti Tulungagung dan Kertosono mengungkapkan isu-isu keagamaan yang mengalir dari tinta Raja Bameswara. Sementara itu, Prasasti Ngantang menceritakan riwayat pemberian hadiah yang dilimpahkan kepada rakyat Ngantang.

Di lain sisi, Prasasti Jaring membenamkan kita dalam cerita tentang Kebo Waruga dan Tikus Jinada yang menghebohkan. Prasasti Kamula, di sisi lain, membangkitkan semangat kita dengan memaparkan keberhasilan Raja Kertajaya dalam menghadapi musuh di Katang.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow